Selasa, 04 Desember 2012
Jumat, 23 November 2012
Peranan ekosistem mangrove
Mangrove merupakan tumbuhan
peralihan antara darat dan laut. Mangrove mempunyai peran yang sangat penting
dalam kehidupan, baik dari segi ekologis dan manfaat untuk kehidupan manusia.
berikut adalah fungsi-fungsi dari mangrove...
1. Sebagai peredam gelombang dan
angin badai, pelindung pantai dari abrasi, penahan lumpur dan penahan
sedimen (sediment trap) yang diangkut oleh aliran air permukaan.
2. Sebagai penghasil sejumlah
besar detritus, terutama yang berasal dari serasah daun dan ranting pohon
mangrove yang rontok. Sebagian dari detritus ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan makanan bagi organisme pemakan detritus detritivore dan
sebagian lagi didekomposisi oleh bakteri decomposer menjadi bahan-bahan anorganik
(nutrien) yang berperan dalam menyuburkan perairan dan tentu saja
kesuburan mangrove itu sendiri.
3. Sebagai daerah asuhan (nursery
ground), daerah mencari makan (feeding ground) dan daerah pemijahan
(spawning ground). Bermacam macam biota perairan baik yang hidup diperairan
pantai maupun di lepas pantai. Disamping itu ada beberapa
organisme perairan yang menjadikan ekosistem mangrove sebagai
habitat utamanya.. Fungsi ini memungkinkan ekosistem mangrove
berperan dalam memberi energi bagi revitalisasi sumberdaya perikanan di laut. Selain
organisme perairan beberapa hewan dari jenis reptil, burung dan primata juga
menjadikan mangrove menjadi habitatnya.
Beberapa
jenis mangrove dapat digunakan sebagai bahan obatobatan tradisional. Menurut
Inoue, dkk. (1999).air rebusan Rhizopora
apiculata dapat
digunakan sebagai astringent. Kulit Rhizopora
mucronata dapat
digunakan untuk menghentikan pendarahan. Air rebusan Ceriops
tagal dapat
digunakan untuk antiseptik luka dan sebagainya. Air rebusan Acanthus
illicifolius dapat
digunakan untuk obat dai betes/kencing manis. Menurut Higaki (1980) kulit
Ceriops dapat digunakan sebagai pengganti kina. Selain manfaat langsung,
kawasan mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagai areal mencari ikan, udang dan
kekerangan serta dapat digunakan sebagai areal budidaya ikan. sumber : Sunarto (2008)
so guys udah tau kan pentingnya mangrove sekarang....
jadi kita harus tetap memanfaatkannya dengan mememerhatikan konservasinya juga ya guys ^_^
Kamis, 22 November 2012
Terumbu Karang "Atoll"
Atoll berasal dari kata “atolu”, yang berasal dari bahasa daerah di Kepulauan Maldives. Terumbu karang Atoll adalah terumbu karang berbentuk cincin atau terumbu karang berbentuk melingkar. Terumbu karang berbentuk atoll pada dasarnya berasal dari ketiga rentetan peristiwa terbentuknya tipe terumbu karang tersebut. Yaitu bermula dari terumbu karang tipe fringing reef,
kemudian berubah menjadi barrier reef
dan terakhir baru terbentuk atoll
Pada suatu pulau fulkano, pada awalnya terumbu karang tumbuh dan berkembang di sekeliling pantai pulau tersebut membentuk terumbu karang tepi (fringing reef). Kemudian dengan terjadinya pengosongan magma, pulau fulkano tersebut berangsur-angsur tenggelam. Secara singkat, sejalan dengan pertambahan waktu dimana pulau fulkano secara perlahan-lahan tenggelam semantara terumbu karang tetap berkembang dan tumbuh pada tempat yang sama menuju permukaan air. Keadaan ini memisahkan terumbu karang yang terus berkembang dengan dengan tepi pantai Pulau Fulkano yang semakin tenggelam, dan perairan yang berada diantara pantai dan terumbu tersebut disebut lagoon. Kondisi dimana diantara pantai dan terumbu karang telah terbentuk sebuah lagoon pada saat tersebut terumbu karang yang semula sebagai terumbu karang tepi telah berubah menjadi terumbu karang penghalang. Setelah sepenuhnya pulau fulkano tenggelam, maka terbentuk terumbu karang berbentuk atoll. Teori terbentuknya terumbu karang atoll ini dikenal dengan “subsidence theory” yang dikemukakan Darwin pada tahun 1842, yang sampai saat ini masih diakui kebenarannya.
Kita patut bangga karena indonesia terdapat atoll terbesar ketiga didunia yaitu di Taka Bonerate .
Taka bonerate adalah Taman Nasional Perairan yang terletak disisi selatan semenanjung Sulawesi atau Laut Flores dengan luas 530.765 Ha. taman nasional ini ditetapkan sebagai kawasan pelestarian alam perairan yang merupakankarang atol terbesar ketiga didunia dengan luasan mencapai 220.000 Ha setelah atol kwajifein di Kepulauan Marshall dan Atoll Suvadiva di Madives. Taman Nasional Taka Bonerate juga memiliki keanekaragaman biota laut dan merupakan habitat bagi berbagai spesies satwa laut yang langka dan dilindungi.
Rabu, 21 November 2012
IWOCA 2
International
Working Camp merupakan salah satu program kerja Project Departement dari UKM IAAS (International Association of
Students in Agricultural and Related Science). Kegiatan ini merupakan
program yang ditujukan untuk pengabdian masyarakat, eksplorasi potensi pengembangan sumberdaya alam,
dan kebersamaan sambil dengan melakukan camp di area kegiatan.
Berbeda dengan kegiatan
working camp pada tahun sebelumnya, materi kegiatan yang diberikan cukup kompleks sehingga peserta
yang mengikuti ini akan mendapatkan pengalaman pengabdian masyarakat yang bernilai. Kegiatan ini terdiri dari 3 aspek yaitu education (seminar in UB, mangrove
conservation, handling of fish, edu night), brotherhood (games, art performing,
tracking area, cooking competetion, and sharing experience) and Utilization
(project service, and discussion with local community).
Iwoca di ikuti oleh 17 universitas se-Indonesia. Iwoca diawali dengan
international seminar di UB dengan dua pemateri dari Thailand. Dalam
seminar ini banyak memperbincangkan beragam permasalahan yang sedang dihadapi oleh
Indonesia dan Thailand dalam bidang agrikultur. Terutama terkait peningkatan sumberdaya manusia dalam usaha peningkatan pertanian. Juga dijelaskan tentang teori-teori pertanian yang mungkin nantinya bias diterapkan
di Indonesia.
Hari pertama dan kedua berlangsung di Poncokusumo diikuti 85 orang peserta mengikuti berbagai kegiatan mulai dari harvesting dengan memanen jagung. Kemudian biopori planting, peserta belajar membuat pupuk organik. Cooking time, peserta memasak bersama dengan warga. Tracking
hingga discussion night dengan warga sekitar. Peserta juga disuguhi penampilan dari anak-anak PAUD. Selama dua hari
di Poncokusumo, peserta tinggal di hosting familiy, yaitu tinggal di rumah-rumah penduduk, untuk mempererat rasa kebersamaan antar warga dan peserta.
Hari ketiga peserta menempuh perjalanan kepantai Kondangmerak. Bukan hal yang mudah bagi para peserta. Pasalnya mereka harus berangkat jam 4 pagi dengan kondisi cuaca
yang sangat dingin dan medan terjal.
Di luar dugaan, peserta justru antusias. Terlebih ketika sampai di pantai Kondangmerak keindahan pantai yang asri dan bersih membuat Iwoca semakin menarik. Hari berikutnya, peserta melakukan berbagai kegiatan mulai dari games, cooking competition,
donasi ke taman baca, hingga ke
mangrove conservation dengan tracking menempuh rute pantai Kondangmerak - Balekambang.
Di area mangrove, peserta di beri pembekalan mengenai penanaman mangrove, jenis mangrove dan kegunaan bagi lingkungan oleh dosen dari Universitas Airlangga Surabaya.
Peserta juga turut melakukan
cleaning beaches, semacam pembersihan pantai dari sampah dan kotoran yang dapat mengganggu pelestarian lingkungan dan kehidupan biota laut. Iwoca merupakan kegiatan
working camp pertama di Indonesia dengan mengangkat tema pelestarian lingkungan dan agrikultur yang diadakan oleh IAAS LC UB.
MUCRONATA
Temen-temen
udah tahu belum tentang UKM yang satu ini?? Mucronata adalah suatu komunitas
mangrove yang didirikan oleh para mahasiswa pecinta mangrove atas kesadaran dan
inisiatif mereka untuk menjaga ekosistem mangrove tentunya, berarti bisa dibilang
UKM bisa juga dibilang komunitas ya.hhe
Mucronata
sendiri didirikan pada bulan September 2011 sob, berarti bulan september ini
udah genap satu tahun ya. Oh iya Mucronata saat ini dihuni kurang lebih terdiri
atas 20 orang anggota lho yang di ketuai oleh ka Akhyarul Umam dengan wakilnya
ka Arka, dan UKM ini di bimbing oleh Ibu Nuning, Pak Asrul dan Pak Endang
sebagai pembina mereka tentunya.
Sobat
Himakel mau tau gak salah satu acara keren yang pernah diadakan oleh
Mucronata?? Yap, acara kerennya itu adalah “Save Mangrove From The Trash” wah
wah keren ya namanya. Acaranya gak kalah kerennya lho dengan namanya. “Save
Mangrove From The Trash” itu acara penanaman 3500 pohon mangrove yang diadakan
di Kampung Laut tepatnya di Segera Anakan, Cilacap. Sekaligus memperingati Hari
Lahan Basah Se-dunia pada tanggal 2 februari 2012, wah keren ya sob acaranya.
Acara ini juga diikut sertakan banyak peserta dari luar JPK sob, diantaranya
ada mahasiswa S2 Lingkungan, MIPA, Fakultas Biologi, Fakultas Peternakan, bukan
cuma di wilayah Unsoed aja sob tapi juga pesertanya dari luar Unsoed salah
satunya Undip (kesemat). Acara ini juga hasil kerjasama dari Pemerintah Daerah
Cilacap dan Perusahaan Swasta seperti Pertamina dan Holcim. Kegiatan lain yang
diadakan oleh komunitas ini adalah menelaah jenis-jenis mangrove dari berbagai
jurnal yang diadakan setiap seminggu sekali yaitu pada hari jumat jam 15.00.
Peserta yang mengikuti agenda rutin ini terdiri dari pengurus dan umum.
UKI AL-FATIH
Nah
pasti buat sobat himakel udah tau dan gak asing kan dengan nama UKM ini, yap
UKI AL-FATIH. Ukm ini bergerak dibidang kerohanian islam yang menjadi wadah
bagi para mahasiswa JPK muslim yang mau menambah ilmu keagamaan islam,
mendalami pemahaman-pemahaman agama, peduli terhadap sesama, serta aktif
didunia organisasi. Jadi buat sobat-sobat muslim yang mau ikut, ukm ini siap
menjadi wadah sobat semua, keren kan.:D
UKI
AL-FATIH saat ini diketuai oleh Kak Imam Muchtaromi (kelautan 2009) dan ada
sekitar dua puluh mahasiswa yang mengurus UKM ini. Selain ketua, sekretaris dan
bendahara, ada beberapa divisi yang menjadi garis terdepan dan menggerakan ukm
ini lho, diantaranya ada
Potensi Kelautan Indonesia Mencapai Rp11.400 Triliun
BERITASATU.COM - Potensi kelautan Indonesia selama ini belum digarap secara maksimal.
Potensi kelautan Indonesia mencapai Indonesia US$1,2 triliun atau sekitar Rp11.400 tirliun jika pengelolaan dilakukan secara maksimal. Potensi itu tidak hanya perikanan, namun juga mineral, transportasi, dan industri yang berbasis kelautan.
Minggu, 14 Oktober 2012
Coastal Cleaning Up 2 di Teluk Penyu-Cilacap
Coastal Cleaning Up Sabtu (6/10) terlaksana sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan laut dengan cara membersihkan kawasan pantai. Kegiatan tersebut sesuai dengan namanya yaituCoastal yang berarti pantai dan Cleaning Up yang berarti membersihkan (disingkat CCU). Kegiatan CCU kali ini merupakan rangkain kegiatan Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas jenderal Soedirman yang bertema SCALLOP. Teluk Penyu menjadi sasaran kegiatan CCU untuk kesekian kalinya karena merupakan kawasan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal. Kegiatan ini terlaksana atas dasar kekhawatiran masyarakat baik dari pihak akademisi, intansi ataupun masyarakat pada umumnya. Bukan hanya sekedar itu namun fakta tentang Climate Change atau perubahan iklim bisa menjadi alasan utama mengapa kegiatan ini dilaksanakan.
Fakta lain menyebutkan bahwa adanya Great Pasific Gerbage Patch yaitu tumpukan sampah yang besar di Samudera Pasifik akibat terbawa arus laut dan hingga saat ini diperkirakan luasnya hampir menandingi luas pulau Hawaii. Disamping itu, menurut Atwater dari Unite State Geological Survey (USGS) saat berbicara tentang Sea Level Rise di Gd. Yustisia UNSOED pada bulan September lalu, beliau memaparkan bahwa fitoplankton adalah mikro-organisme penyerap atom Carbon yang berada di lautan. Demikian itu karena mikro-organisme tersebut melakukan fotosintesis seperti halnya tumbuhan darat. Beberapa point tersebut membuktikan bahwa keberadaan sampah plastik khususnya pada permukaan laut akan menghambat penyerapan atom karbon oleh organisme laut seperti rumput laut (Seaweed), lamun (Seagrass), dan terumbu karang (Coral Reef). Sedangkan pada saat ini jumlah atom carbon di atmosfir terus meningkat.
Alasan tersebut membuat beberapa masyarakat umum dan pemerintah daerah seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Cilacap, PMI Cilacap, DCKTR (Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang) Cilacap, Sekolah Polisi Negara RI di Purwokerto ikut mensukseskan acara CCU ini. Peserta CCU tidak hanya dari kalangan mahasiswa, namun dari Palang Merah Indonesia Kab Cilacap dan nelayan. Jumlah peserta keseluruhan diperkirakan sedikitnya 180 orang. Tidak hanya bersih-bersih pantai, para peserta mahasiswa juga mengikuti acara kreatifitas dengan manfaatkan sampah yang dikumpulkan agar menjadi sesuatu yang berguna. Acara lain dari kegiatan ini yaitu uji kebersamaan dalam permainan memindahkan air menggunakan botol bocor, pemilihan duta lingkungan HIMAKEL 2012, Quiz, dan pembagian hadiah. Maju Terus Pantang Menyerah!
Kamis, 27 September 2012
COASTAL CLEANING UP
Himakel Present:
"SCALLOP"
Coastal Cleaning Up
Tanggal : Sabtu, 6 Oktober 2012
Waktu : 06.00 - Selesai
Tempat : Pantai Teluk Penyu, Cilacap
Kontribusi : Rp 25.000,-
Terbuka untuk seluruh mahasiswa JPK UNSOED
Pendaftaran : 27 September - 4 Oktober 2012
Quota terbatas!
Info lebih lanjut, hubungi :
Kennie Kemala (085714476469)
Intan Valent (087832101321)
"SCALLOP"
Coastal Cleaning Up
Tanggal : Sabtu, 6 Oktober 2012
Waktu : 06.00 - Selesai
Tempat : Pantai Teluk Penyu, Cilacap
Kontribusi : Rp 25.000,-
Terbuka untuk seluruh mahasiswa JPK UNSOED
Pendaftaran : 27 September - 4 Oktober 2012
Quota terbatas!
Info lebih lanjut, hubungi :
Kennie Kemala (085714476469)
Intan Valent (087832101321)
Rabu, 18 Juli 2012
TERUMBU KARANG DAN GLOBAL WARMING
Hutan laut yang meliputi berbagai jenis kehidupan laut yang
membutuhkan karbondioksida sebagai bahan makanannya seperti halnya tumbuhan di
hutan berjumlah amat banyak, mulai dari jasad renik bersel satu sampai yang
bersel banyak. Salah satu biota laut yang paling banyak menyerap gas
karbondioksida adalah terumbu karang dan berbagai ganggang hijau
(algae).Organisme yang mudah hidup di laut ini punya kemampuan besar menyerap
karbondioksida dan itu dapat diolah menjadi biofuel, bahan bakar ramah
lingkungan. Biota laut “penyerap” karbondioksida inilah yang mampu mengurangi
pemanasan suhu bumi.
Pemanasan suhu bumi atau yang sering kita kenal dengan
global warming juga berdampak cukup serius pada ekosistem laut. salah satu
dampaknya adalah pemutihan koral laut yang disebabkan karena kenaikan suhu air
laut yang mengakibatkan koral menjadi stress dan menghilangkan ganggang warna
warni dalam diri terumbu karang. beberapa terumbu karang dapat pulih kembali,
namun lebih banyak yang mati sehinggga menghilangkan ekosistem terumbu karang
di dsar laut. Peningkatan suhu air laut juga mengakibatkan tingginya tingkat
keasaman pada air laut. sehingga menghambat pertumbuhan karang. Kenaikan
permukaan laut yang disebabkan oleh pencairan es laut dan ekspansi
termal dari laut juga dapat menyebabkan masalah bagi sebagian terumbu dengan
membuat mereka terlalu dalam untuk menerima sinar matahari yang cukup.
Mengurangi polusi pemanasan global secara keseluruhan
sangat penting untuk meminimalkan
kenaikan suhu laut
yang menyebabkan pemutihan karang. Pemantauan karang harus diperluas untuk mencakup pengasaman laut, tingkat kalsifikasi,
suhu air, dan tingkat pemutihan karang juga diperhatikan. selain itu dapat dengan cara peningkatan
kualitas air dengan cara dengan mengurangi polusi air laut dari sumber daya air
laut itu sendiri, dan pengelolaan DAS lahan disekitarnya. Dan yang utama adalah
melalui individu masing-masing untuk mengelola sumber daya laut seperti
pengecekan dan penelitian terhadap terumbu karang sehingga terumbu karang dapat
menjadi habitat ikan di laut untuk berlindung.
Jumat, 29 Juni 2012
MANGROVE REPLANT
HIMAKEL
MENGADAKAN BAKTI MARITIM “MANGROVE REPLANT”
Bakti maritim kembali
ditunjukkan kepada seluruh mahasiswa Ilmu Kelautan dengan mengadakan acara
Mangrove Replant sebagai tanda rasa peduli dari seluruh mahasiswa Ilmu Kelautan
untuk bumi dan lingkungan. Semakin memperihatinkannya wilayah pesisir di daerah
Jawa Tengah (Cilacap khususnya), Himakel Unsoed bermaksud untuk memperbaiki dan
melindungi wilayah pesisir dengan cara penanaman mangrove untuk mengurangi
dampak kerusakan yang disebabkan pasang surutnya air laut (abrasi).
Bakti Maritim “Mangrove
Replant” ini diselenggarakan pada Selasa, 12 Juni 2012 di Desa Teritih Wetan,
Cilacap dan dimulai pada pukul 08.30 wib. Acara ini diikuti oleh Mahasiswa dari
Jurusan Perikanan dan Kelautan, serta undangan delegasi dari beberapa himpunan
mahasiswa serta BEM di Universitas Jenderal Soedirman. Acara ini dibuka oleh
Sekretaris Desa Tritih Wetan, Pak Tjahjo selaku Pembina Himakel, serta
perwakilan dari dinas perhutani.
Masuk ke dalam acara inti
peserta langsung terjun ke tempat yang sudah dipersiapkan. Proses penanaman
dimulai dengan pembagian tali untuk mengikatkan bibit mangrove dengan ajir.
Penanaman lebih cepat terselesaikan karena ajir yang sudah dipersiapkan lebih
awal yaitu sudah ditancapkan. Acara berlangsung lebih seru dan menarik karena
pada saat proses penanaman dilakukan acara lempar lumpur antar sesama peserta.
Setelah selesai penanaman dilanjutkan dengan acara sesi foto bersama.
Setelah acara sesi foto bersama,
peserta bersiap-siap dengan bersih-bersih untuk melanjutkan acara makan dan
istirahat. Persiapan pulang pada pukul 10.30 wib dan sampai di kampus Jurusan
Perikanan dan Kelautan pada pukul 12.00 wib
Padang Lamun Dapat Menyimpan Karbon Dua Kali Lipat Lebih Banyak Daripada Hutan
Seagrass (Foto: eoearth.org) |
Lamun adalah bagian penting dari solusi untuk perubahan iklim, per unit area padang lamun dapat menyimpan karbon hingga dua kali lipat dari hutan.
Para peneliti menerbitkan sebuah paper penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience. Penelitian yang berjudul "Seagrass Ecosystems as a Globally Significant Carbon Stock", adalah analisis global pertama dari karbon yang tersimpan di lamun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa padang lamun menyimpan hingga 83.000 metrik (satuan massa yang sama dengan 1000 kilogram) ton karbon per kilometer persegi, sebagian besar disimpan pada lapisan sedimen di bawahnya.
Sebagai perbandingan, hutan tropis hanya mampu menyimpan karbon sebanyak 30.000 metrik ton per kilometer persegi, yang sebagian besar dalam bentuk kayu (pohon).
Minggu, 24 Juni 2012
PELANTIKAN HIMPUNAN MAHASISWA ILMU KELAUTAN (HIMAKEL) UNSOED PERIODE 2012/2013
PELANTIKAN HIMPUNAN MAHASISWA ILMU
KELAUTAN (HIMAKEL) UNSOED PERIODE 2012/2013
Himpunan
Mahasiswa Ilmu Kelautan (HIMAKEL) Universitas Jenderal Soedirman mengadakan
pelantikan sekaligus pengesahan untuk kepengurusan HIMAKEL periode ke-2 yang
dilaksanakan pada Sabtu 26 Mei 2012. Acara pelantikan ini dihadiri oleh Bapak
Gathot Heri Sudibyo, ST.,MT selaku Pembantu Dekan III, Bapak Ir.H. Arif
Mahdiana, Msi selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan, Ibu Dra. Bintang
Marhaeni, Msi selaku Sekjur I, Bapak Dr.
Tjahjo Winanto, Msi selaku pembina HIMAKEL, dan juga dihadiri oleh Badan
Pengawas Organisasi atau alumni pengurus HIMAKEL pada periode sebelumnya.
Acara
pelantikan dipimpin dan dibuka oleh saudari Malinda sebagai pembawa acara, pembacaan
basmallah mengawali dimulainya acara dan dilanjutkan dengan pembacaan susunan
acara pelantikan Himakel periode ke-2 ini. Setelah pembacaan susunan acara yang
dibacakan oleh pembawa acara kemudian peserta yang menghadiri acara pelantikan
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh saudari Intan
Valent. Acara pelantikan dilanjuti dengan sambutan-sambutan yang disampaikan
oleh Pembantu Dekan III dan Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan yang menjadi
motivasi untuk kepengurusan Himakel kedepannya. Melanjuti acara berikutnya
dengan pembacaan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Sains dan
Teknik dan struktur keorganisasian yang dibacakan oleh Pembantu Dekan III. Pembacaan
SK kepengurusan Himakel periode ke-2 diikuti dengan pemanggilan calon pengurus
Himakel yang akan dinyatakan dan disahkan sebagai pengurus Himakel berikutnya.
Sampai
pada acara inti yaitu pelantikan sekaligus pembacaan sumpah untuk pengurus
Himakel periode 2012/2013 yang dipimpin oleh Bapak Gathot selaku Pembantu Dekan
III. Setelah selesainya dilantik dan mengikrarkan sumpah pengurus, para calon
pengurus Himakel dinyatakan sah sebagai pengurus Himakel untuk periode
2012/2013, kemudian para pengurus pun kembali ketempat. Sebagai tanda
pengesahan pengurus Himakel Unsoed periode ke-2, pembina sekaligus pembantu
dekan III menandatangani Surat Pengesahan yang menjadi bukti atau tanda sah
bagi para pengurus yang baru. Selesainya acara pelantikan dan pengesahan
pengurus Himakel yang baru, acara dilanjuti dengan sambutan oleh Ketua Umum
Himakel Unsoed yang baru yaitu saudara Adi Luthfi Hanafi dan juga pengarahan
untuk para pengurus Himakel Unsoed oleh Bapak Dr. Tjahjo Winanto, Msi sebagai
Pembina Himakel Unsoed. Pengarahan Pembina Himakel menjadi akhir sekaligus
penutup dari rangkaian acara pelantikan dan pengesahan pengurus Himakel Unsoed,
dan acara ditutup dengan pembacaan doa.
Setelah disahkannya kepengurusan Himakel Unsoed yang baru, kini kepengurusan Himakel periode ke-1 dilanjutkan dan diterima tongkat kepengurusan kepada periode ke-2. Semoga dengan diterimanya kepengurusan ini, Himakel Unsoed periode ke-2 mampu mengemban amanat dari seluruh mahasiswa ilmu kelautan Unsoed dan bisa membawa nama baik Ilmu Kelautan Unsoed dan Universitas Jenderal Soedirman.
Setelah disahkannya kepengurusan Himakel Unsoed yang baru, kini kepengurusan Himakel periode ke-1 dilanjutkan dan diterima tongkat kepengurusan kepada periode ke-2. Semoga dengan diterimanya kepengurusan ini, Himakel Unsoed periode ke-2 mampu mengemban amanat dari seluruh mahasiswa ilmu kelautan Unsoed dan bisa membawa nama baik Ilmu Kelautan Unsoed dan Universitas Jenderal Soedirman.
Berikut ini adalah struktur keorganisasian Pengurus Himakel
Unsoed periode yang ke-2 (2012/2013)
PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ILMU KELAUTAN (HIMAKEL)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
TAHUN 2012
Pembina : Dr. Tjahjo
Winanto, S.pi., M.si
Ketua Umum : Adi Lutfi Hanafi (H1K009035)
Wakil Ketua
Umum : Tayanto (H1K010032)
Sekretaris Umum : 1. Danesha Galuh (H1K010026)
2. Rita Novita (H1K009009)
Bendahara Umum : 1. Ilma Ridho (H1K010035)
2. Aghny Islami N (H1K009013)
Departemen
Humas
Koordinator : Harry Farhat (H1K011012)
Staff : 1. Sonny
Ichsan (H1K010030)
2. Intan Valent Antari (H1K010049)
3. Tyas Nesya Chandra (H1K011014)
4. Herdian Wicaksono (H1K011046)
Departemen
Penelitian dan Pengembangan
Koordinator : Wibawa Agung K (H1K009014)
Staff : 1. I
Nengah Dwi D P (H1K009010)
2. Wulan Nurkhasanah (H1K009021)
3. Malinda Yusuf (H1K010015)
4. Bangun Widodo (H1K011022)
Koordinator : Erlangga (H1K009034)
Staff : 1. Haryo
Setijanto (H1K009023)
2. Ifany Primanda Putri (H1K009036)
3. Harry Hardiana (H1K011024)
4. Kennie Kemala (H1K011044)
Koordinator : Nila Hutabarat (H1K009026)
Staff : 1.
Muchlis Nugroho (H1K009005)
2. Meris Rahmawati (H1K010022)
3. Budi Arisandi (H1K010008)
4. Dian Lestari Putri (H1K010058)
MANGROVE CULTIVATION 2012
MANGROVE
CULTIVATION 2012
Mangrove Cultivation (MC) 2012 yang
bertemakan Mangrove For Adventure,
merupakan program seminar nasional, penyuluhan, pembibitan, penanaman dan
pemeliharaan mangrove yang diselenggarakan oleh KeSEMaT sebagai program
tahunannya. Acara ini diikuti oleh kurang lebih seratus orang perserta dan
panitia yang berasal dari seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Universitas
Jenderal Soedirman yaitu perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan
(HIMAKEL) oleh sdri. Danesha Galuh. Seminar nasional, pelatihan pengenalan
spesies mangrove, coastal cleaning up
dan beberapa pelatihan mangrove lainnya menjadi alur acara dari kegiatan ini. Selain itu acara ini juga diisi dengan lomba cerdas cermat,
pentas seni sehingga jalannya acara semakin menarik.
Kegiatan pertama
diawali dengan pelepasan peserta di Gedung Serba Guna UNDIP Semarang (18/5)
menuju Teluk Awur, Jepara. Sampai di Perkampungan MC 2012 yang merupakan
perkemahan di tepi pantai yang dikelilingi hutan mangrove Teluk Awur, Jepara.
Peserta dan panitia membersihkan diri, sholat, dan makan. Selepas makan malam
diadakan ramah tamah dan silaturahmi antara panitia dan peserta.
Seminar Mangrove
Nasional diadakan pada tanggal 19 mei pukul 09.00 di Kampus Ilmu Kelautan
UNDIP, Jepara. Acara ini dihadiri oleh Bapak Tommy Hermawan dari Mangroves For The Future, Medina Kamil
dari Jejak Petualang Trans 7 dan Cahyadi Adhe Kurniawan dari KeSEMaT.
Narasumber menjelaskan mengenai kegiatan dari program mangroving dari institusi
masing-masing. Selanjutnya merupakan pelatihan pembibitan, penanaman dan
pemeliharaan mangrove di Mangrove
Education Center of KeSEMat (MECoK) yang pada saat pembibitan diikuti oleh
Medina Kamil. Setelah selesai menanam kurang lebih seratus bibit mangrove
dengan jenis Rhizophora dan Ceriops, acara dilanjutkan dengan perang lumpur
dengan tujuan untuk mengakrabkan antar peserta dan panitia. Setelah itu
membersihkan diri di Teluk Awur dan acara makan bersama. Kegiatan dilanjutkan
dengan acara cerdas cermat mangrove dan pentas seni yang dipandu oleh KeSEMaT.
Hari ketiga
merupakan acara coastal cleaning up
dan pembagian sertifikat MC 2012. Sebelum penutupan diadakan pemantapan materi
oleh ketua pelaksana MC 2012,dan Pendiri
KeSEMaT. Setelah penutupan, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Masjid Agung
Demak, wisata belanja di pasar tradisional Demak dank e kawasan mangrove di
desa Bedono Demak yang telah tenggelam oleh laut sebagai akibat dari
ditebangnya pohon mangrove. Keseluruhan acara MC 2012 berlangsung dengan
lancer, yang diakhiri dengan berkumpulnya kembali para peserta MC 2012 di
Gedung Serba Guna UNDIP, Tembalang Semarang.
Langganan:
Postingan (Atom)