LINDUNGI HUTAN
MANGROVE
Mangrove merupakan
ekosistem laut tropis, tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai. Adanya
pengaruh air laut dan air dari daratan serta dipengaruhi oleh pasang surut.
Mangrove merupakan kombinasi antara:
mangue (bahasa Portugis)---tumbuhan
grove (bahasa Inggris)---hutan belukar atau hutan kecil
1. Karakteristik Habitat Hutan Mangrove
• Umumnya tumbuh pada daerah intertidal
• Jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir
• Daerahnya tergenang air laut secara berkala
• Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat
• Terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat
• Banyak ditemukan di pantai yang terlindungi, teluk dangkal, estuaria
mangue (bahasa Portugis)---tumbuhan
grove (bahasa Inggris)---hutan belukar atau hutan kecil
1. Karakteristik Habitat Hutan Mangrove
• Umumnya tumbuh pada daerah intertidal
• Jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir
• Daerahnya tergenang air laut secara berkala
• Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat
• Terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat
• Banyak ditemukan di pantai yang terlindungi, teluk dangkal, estuaria
• Air bersalinitas payau (2‐22 permil) hingga asin (38 permil)
2. Distribusi Mangrove
• Terdapat di daerah tropis dan beberapa bagian di sub tropis
• Vegetasi hutan mangrove di indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi
• Di Indonesia terdapat kurang lebih 47 jenis tumbuhan yang spesifik hutan mangrove
• Empat famili yang terdapat pada ekosistem mangrove, yaitu :
-Rhizophoraceae (Rhizophora, Bruguiera, Ceriops)
-Sonneratiaceae (Sonneratia)
-Avecenniaceae (Avicennia)
-Meliaceae (Xylocarpus)
3. Fungsi dan Manfaat Ekosistem Mangrove
a. Fungsi fisik
• Menjaga garis pantai agar tetap stabil
• Melindungi pantai dari proses erosi
• Menahan tiupan angin kencang dari laut ke darat
• Menahan sedimen
• Sebagai kawasan penyangga rembesan air laut ke darat
b. Fungsi kimia
• Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen
• Sebagai penyerap karbondioksida
• Sebagai pengolah bahan‐bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal‐kapal dilautan
c. Fungsi biologi
• merupakan pemasok bahan organik yang berasal dari sejumlah besar daun dan dahan pohon mangroveyang rontok
• Sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makanan (feeding ground), dan daerah pemijahan (spawning ground)
• sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut
d. Fungsi ekonomi sebagai sumber devisa
• penghasil kayu: untuk kayu bakar, serta kayu untuk bahan bangunan dan perabot rumah tangga
• Penghasil bahan baku industri, misalnya kertas, obat‐obatan
• Penghasil bibit ikan, udang, kerang, kepeting dll
e. Fungsi lain (wanawisata)
• sebagai kawasan wisata alam pantai dengan keindahan vegetasi dan satwa
• sebagai tempat pendidikan, konservasi, dan penelitian
4. Daur Hidup
• Daur hidup vegetasi mangrove memiliki daur hidup yang khusus
• Reproduksi dengan Propagule
Daur
hidup pohon mangrove (Rhizophora sp)
|
5. Zonasi Hutan Mangrove
a. Pembagian kawasan mangrove berdasarkan perbedaan penggenangan:
- Zona proksimal, yaitu kawasan yang terdekat dengan laut. (R. apiculata, R.mucronata, san S.alba)
- Zona middle, yaitu zona yang terletak antara laut dan darat.(S.caseolaris, R.alba, B.gymnorrhiza, A.marina, A.officinalis, dan Ceriops tagal)
- Zona distal, yaitu zona yang terjauh dari laut. (Pongamida, Pandanus, Hibiscus)
b. Pembagian zona berdasarkan jenis vegetasi yang mendominasi dari arah laut ke daratan.
- Zona Avecennia, terletak pada lapisan paling luar dari hutan mangrove. Pada zona ini tanah agak berpasir dan lumpur berpasir dan berkadar garam tinggi.
- Zona Rhizophora, terletak dibelakang zona Avecennia dan Sonneratia. Pada zona ini tanah berlumpur lembek dengan kadar garam lebih rendah.
- Zona Bruguiera, terletak dibelakang zona Rhizophora. Pada zona ini tanah berlumpur agak keras dan perakaran tanaman lebih peka.
- Zona Nypah, yaitu zona pembatas antara daratan dan lautan, namun zona ini jarang ada bila tidak terdapat air tawar yang mengalir.
6. Adaptasi pohon mangrove
a. Adaptasi Terhadap kadar Oksigen Rendah Pohon mangrove memiliki perakaran yang khas untuk mengambil oksigen dari udara:
- bertipe cakar ayam yang mempunyai pneumatofora (mis: Avecennia, Xylocarpus, Sonneratia)
- bertipe penyangga/tongkat yang memiliki lentisel (mis: Rhizophora)
b. Adaptasi Terhadap Tanah yang kurang stabil dan adanya pasang surut
- Mengembangkan struktur akar yang sangat ekstensif dan membentuk jaringan horizontal yang lebar sehingga memperkokoh pohon.
c. Adaptasi terhadap kadar garam tinggi
- Beberapa jenis bakau menghindari banyaknya garam dengan cara menyaring melalui bagian akarnya. Beberapa spesies dapat menyaring sampai 90% kadar garam air laut. (Rhizophora, Ceriops, Bruguiera) termasuk spesies penyaring garam (salt‐excluders.)
- Secepatnya mengeluarkan garam yang masuk ke dalam sistem pepohonan melalui pori2 daun. (Avicennia, Sonneratia and Acanthus).
- Menumpuk kelebihan garam
pada kulit batang pohon dan daun tua yang akan terlepas dan jatuh dari pohon
tersebut. (Avicennia, Sonneratia dan Ceriops)
- Berdaun kuat dan mengandung banyak air
- Mempunyai banyak jaringan internal penyimpan air dan kosentrasi garam tinggi
7. Sistem Perakaran pada pohon Mangrove
Fungsi Akar: menunjang pohon berdiri, untuk mendapat oksigen dan bahan nutrien yang penting, memperkokoh berdirinya pohon.
Macam‐macam jenis akar
1. Akar tongkat atau penyangga, yang akarnya berbentuk strutur jaringan kabel melebar (stilt atau prop roots). Akar ini mencuat dari batang bercabang‐cabang ke bawah permukaan lumpur dan menggantung Contoh: Rhizophora sp
- Berdaun kuat dan mengandung banyak air
- Mempunyai banyak jaringan internal penyimpan air dan kosentrasi garam tinggi
7. Sistem Perakaran pada pohon Mangrove
Fungsi Akar: menunjang pohon berdiri, untuk mendapat oksigen dan bahan nutrien yang penting, memperkokoh berdirinya pohon.
Macam‐macam jenis akar
1. Akar tongkat atau penyangga, yang akarnya berbentuk strutur jaringan kabel melebar (stilt atau prop roots). Akar ini mencuat dari batang bercabang‐cabang ke bawah permukaan lumpur dan menggantung Contoh: Rhizophora sp
2. Akar papan, yang akarnya tebal, posisinya tegak atau pipih (buttress roots). Contoh: Ceriops sp, Xylocarpus sp.
3. Akar lutut, akar yang tumbuh mendatar dan bergelombang diatas dan dibawah permukaan air. Akar nya mencuat ke atas permukaan tanah dan kemudian masuk kembali menancap ke tanah (knee roots). Contoh: Bruguiera sp
4. Akar cakar ayam/alar pasak, akar yang tumbuh berpencar dengan anak akar muncul dipermukaan air seperti tombak yang diberdirikan yang mencuat dari bawah ke atas. disebut juga sebagai snorkel roots karena bentuknya yang seperti pipa snorkel. Contoh: Avicennia sp, Sonneratia sp
8. Fauna Mangrove
Fauna yang terdapat di ekosistem mangrove terdiri:
a. Fauna terestrial kebanyakan hidup di pohon mangrove contoh: insekta, ular, primata, burung
b. Fauna perairan
- yang hidup di kolom air; ikan dan udang
- yang menempati substrat keras /lunak; kepiting, kerang
Klasifikasi fauna pada hutan mangrove berdasarkan habitat Berry (1972):
- Epifauna (surface fauna), adalah fauna yang hidup di atas permukaan tanah
- Infauna, adalah fauna yang hidup di bawah permukaan tanah
Klasifikasi fauna mangrove (Tee, 1982):
a. Kelompok mobile seperti Gastropoda, Krustasea, dan Polychaeta.
b. Kelompok sessile seperti jenis Bivalvia
9. Pola penyebaran fauna mangrove secara berkelompok berdasarkan salinitas Menurut Plaziat (1984):
a. Fauna yang berada di zona mangrove bagian depan atau di dekat laut
- mampu beradaptasi terhadap perubahan salinitas
b. Fauna yang berada di zona mangrove bagian tengah (payau)
- dipengaruhi oleh fluktuasi salinitas
c. Fauna yang berada di zona mangrove di belakang/bagian dalam
- beradaptasi terhadap fluktuasi salinitas yang rendah
10. Fauna sebagai SD perairan yang sering ditemukan di ekosistem mangrove:
a.Ikan
•Ikan penetap sejati yaitu ikan yang seluruh siklus hidupnya dijalankan di daerah hutan mangrove
contoh: ikan Blodok (Periopthalmus sp).
adaptasi: sistem pernapasan; kantung bervaskularisasi didalam rongga mulut
dan ruangan‐ ruangan insang
•Ikan penetap sementara yaitu ikan yang berasosiasi dengan hutan mangrove selama periode anakan, tetapi saat dewasa cenderung menggerombol di sepanjang pantai yang berdekatan dengan hutan mangrove
contoh: ikan belanak, ikan Kuweh (Carangidae), dan ikan Kapasan
•Ikan pengunjung pada periode pasang yaitu ikan yang berkunjung ke hutan mangrove pada saat air pasang untuk mencari makan
contoh: Krot, ikan Barakuda, Alu‐alu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar